KANGKUNG, LINTAH DAN PROGRAM MASA BUJANG

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ

Sedang google gambar lipas dalam tandas untuk assignment, terjumpa gambar lain, cari punya cari punya cari, lastly terjumpa gambar yang membuatkan aku teringin nak membuka blognya. Sebuah blog yang ayatnya santai bersahaja... lama gak la dok membaca entri dalam blog tu sambil-sambilan dengan baby dan menyiapkan assignment. Tiba-tiba terpandang entri Bahaya Makan "KANGKUNG" (dah follow blog tu tapi lupa dah nak backlink kat entri ni, sori ek?) Lalu ku baca... 

Dalam entri itu 

Memang geli geleman bila membacanya dan teringatkan LINTAH tu sebab aku pernah bawa balik lintah sepanjang perjalanan dari PROGRAM Jungle Tracking dalam hutan MASA BUJANG dulu. Sedang sibuk berborak dengan pakwe (masa tu belum encik usben lagi) tiba-tiba je rasa semacam je... selak seluar yang kupakai, melompat aku... Lintah weh... sedang dok hisap darah dikakiku... Terjerit-jerit aku... Huhu... tak ingat dahla camana ku membuang lintah tu... eeee... memang menggelikan....

Berbalik pada entri tadi, bila baca entri dari blog tu, memang rasa takmo dah makan kangkung weh....

Aku hamek dari mr. google je gambor ni.. tapi gambor lintah maap le... tak sanggup aku nak letak dalam entri ni...
Patutle ada orang, memang tak hamek batangnye... huhu...

Preview dulu...baru post entri ni...kan? Tiba-tiba terfikir, daripada aku nak post entri sembarangan, lebih baik aku cari dan rujuk dulu sumber-sumbernya... Lalu, aku pun menggoggle lah lagi... Akhirnya terjumpa LINK INI. Sila klik untuk baca lebih lanjut. Kang panjang lebar pula entri aku ni. Hehe...

Update (takmo kang ada yang tak makan terus kangkung plak dek entri aku nih. hehe...) :
Antara kandungan di LINK INI ialah

 Dokter melakukan rontgen ternyata di usus anak tersebut telah berkembang biak lintah dengan anaknya yang kecil-kecil

Komentar eNHa : secara medik rontgen untuk mendeteksi sesuatu, tapi rontgen tidak dapat melihat benda/mahluk bergerak secara langsung

 Lintah tidak mati walau dimasak dan hanya mati jika dibakar

Komentar eNHa : Tubuh lintah sebagian besar terdiri dari cairan yang akan bereaksi terhadap polutan. Lintah mudah sekali mati dengan garam / tembakau / alkohol. Sehingga jika dimasak dengan garam-pun, otomatis lintah akan mati. Sebelum masuk ke usus, makanan berisi lintah pasti melewati lambung yg memiliki zat keasaman tinggi. Pada fase ini lintah dipastikan akan mati.

 Dalam usus lintah berkembang biak cepat hanya dalam 1 – 2 hari

Komentar eNHa : Lintah memang hewan hermafrodit, tetapi tetap butuh lintah lain untuk berkembang biak atau  tidak dapat membelah diri sendiri layaknya amuba. Lintahpun berkembang biak hanya setelah masa dewasa sekitar usia 6 bulanan dan sebelum itu harus mengerami telur-telurnya yg berbentuk kokon. Jadi sangat tidak mungkin berkembang hanya dalam 1 – 2 hari, walaupun dia hidup di tempat yang banyak darah.

So, terpulanglah nak makan KANGKUNG ke tak selepas ni ya...Yang pasti, LINTAH bukan untuk dimakan haha... Apapun, PROGRAM MASA BUJANG  sesekali boleh diimbas kembali untuk dimuatkan dalam blog sendiri. Nak ke anda makan KANGKUNG...? haha

Sudi-sudikan ya join SEGMEN julung kali sy :)