Media
massa adalah penyampaian mengenai informasi-informasi, pikiran, gagasan maupun
komunikasi melalui perantara (media) kepada masyarakat umum.
Berikut
adalah antara jenis-jenis media massa beserta contoh dan fungsinya :
1. Media
Cetak
Media
Cetak adalah media yang terdiri dari lembaran kertas yang tertulis dengan sejumlah
kata, kalimat, gambar, dan wacana yang ditata rapi serta berisikan berbagai
macam informasi-informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, hiburan, tips,
lapangan pekerjaan, bisnis, aspirasi, opini, promosi dan juga mengenai kejadian
di dalam dan luar negara.
CONTOH
:
Surat kabar
Fungsinya :
1. Publishing the news
(menerbitkan/menyiarkan berita/informasi).
2. Commeting On the news (memberikan
komentar terhadap suatu
berita/informasi).
3. Entertaining Readers (menghibur
pembaca).
4. Helping Readers (tips untuk
pembaca bagaimana cara melakukan
sesuatu).
2. Media Elektronik
Media Elektronik adalah sarana komunikasi yang mempergunakan
peralatan elektronik sebagai perantara dalam penyampaian informasi.
CONTOH
1. Televisyen
Fungsi :
1.
Sebagai sarana memperoleh informasi aktual dan faktual.
2.
Sebagai sarana hiburan seperti tontonan film, musik, dan humor.
3.
Sebagai sarana menyampaikan pendapat dan berbagi.
4. Sebagai media belajar
seperti tv education dan program siaran pendidikan.
2. Komputer
Fungsi :
1. Sebagai
alat mempermudah kerja.
2. Sebagai
alat Komunikasi.
3. Sebagai
Alat Hiburan.
4. Sebagai
Alat Pendidikan.
5. Sebagai Alat
Informasi.
3. Handphone
Fungsi :
1. Sebagai alat hitung
(menggantikan kalkulator).
2. Sebagai alat bantu
menterjemah bahasa secara digital.
3. Sebagai alat bimbingan
siswa.
4. Sebagai alat mengambil
gambar/foto untuk bahan belajar.
4. Tablet
Fungsi
1. Boleh melihat email
2.
Boleh melakukan pencarian
on-line
3.
Merakam podcast. Sementara
kebanyakan sekolah di daerah tak mampu memberikan komputer untuk tiap murid.
Ponsel menjadi salah satu alternative.
4.
Para guru boleh membuat
blog (web log, catatan di situ) menggunakan ponsel.
5.
Para siswa bisa mencari
informasi pembelajaran di internet menggunakan ponsel.
4. Internet
Fungsi :
1. Memperluas Wawasan dan Ilmu pengetahuan.
2. Sebagai sumber tambahan Pelajaran Yang belum di mengerti
di Sekolah.
3. Melatih Siswa Supaya Mengetahui Cara-cara
Penggunaan Komputer.
4. Sebagai Sarana Komunikasi.
5. Papan Tulis
Fungsi :
Sebagai media pembelajaran yang menggunakan titik-titik,
garis-garis, gambar-gambar, tulisan-tulisan, atau simbul visual.
2. sumbangan teknologi dalam pendidikan.
Teknologi maklumat telah mengubah cara manusia bekerja. Hjetland
(1995) menyatakan bahawa “Technology can make our lives easier. Everyday tasks
are simplified ”. Beliau juga menyatakan bagaimana teknologi dapat
mempermudahkan tugas serta meningkatkan prestasi guru seperti penggunaan
teknologi untuk kerja-kerja pengurusan dan kerja-kerja pengajaran dan
pembelajaran.
Dalam proses pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan sistem
Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) ini, terdapat banyak kebaikannya.
Antaranya kita akan dapat berfikiran secara terancang dan dapat menghasilkan
pembelajaran yang lebih berkesan, aktif dan bermutu.
Selain daripada itu,
ianya juga terdapat perisian yang boleh kita gunakan dalam pengajaran kita.
Perisian ini mempunyai nota, soalan dan ulangkaji yang membolehkan murid-murid
berinteraksi secara langsung dengan komputer. Kaedah ini boleh digunakan
sebagai alat bantu mengajar bagi sesetengah guru yang juga boleh digunakan
sebagai pengganti guru semasa guru tiada dalam kelas.
Teknologi
maklumat dan komunikasi juga boleh digunakan untuk merangsang minda murid
supaya lebih segar dan sentiasa memberikan tumpuan sepanjang proses
pembelajaran. Di samping itu, penggunaan ini juga boleh melibatkan internet.
Dengan adanya internet, guru dan murid boleh menjalankan pengajaran dan
pembelajaran secara terus-menerus.
Sejak perlaksanaan teknologi di sekolah sejak beberapa tahun yang
lalu, terdapat beberapa perubahan yang dapat dilihat dengan jelas kepada
pelajar dan guru-guru di sekolah yang betul-betul menggunapakai teknologi di
sekolah. Lebih-lebih lagi peningkatan dalam kualiti dan peratus lulus peperiksaan
awam. Dengan pengajaran dan ulangkaji telah diselangseli dengan TMK dan
didapati penumpuan pelajar lebih dan mereka lebih memberi perhatian sehingga di
saat terakhir pengajaran.
Apabila guru-guru mengunakan teknologi di dalam pengajaran mereka,
pelajar ternyata lebih memberi penumpuan dan lebih memahami tajuk tersebut.
Sebagai contoh, di dalam pengajaran Matematik, dengan menggunakan perisian yang
dibekalkan dan didapati pelajar lebih seronok untuk belajar kemungkinan
disebabkan ada audio, video dan grafik yang menarik berbanding guru yang
menggunakan papan hitam sahaja (‘chalk and talk’ method).
Dengan penggunaan kemudahan komputer yang kini telah disediakan oleh
kementerian pendidikan hampir di setiap sekolah, pendidik akan dapat
menggunakannya dengan lebih cemerlang. Pendidik haruslah menyediakan Rancangan
Pengajaran Harian (RPH) yang melibatkan penggunaan makmal komputer. Selain
daripada itu, pendidik juga boleh menggunakan pelbagai perisian komputer
berkaitan pendidikan yang kini mudah didapati di pasaran.
Sepanjang proses pengajaran sebagai contoh bagi subjek sains,
penggunaan teknologi amatlah berguna. Ini kerana ianya boleh melibatkan murid
secara langsung dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Selain daripada itu,
murid juga akan dapat berinteraksi dengan guru lebih kerap untuk mendapatkan
maklumat mengenai apa yang diajarkan. Oleh yang demikian penggunaan teknologi
amatlah berguna kepada para pendidik sekarang.
3. faktor2 tercetusnya idea teknologi
FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI CEPATNYA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Perkembangan
teknologi semakin pesat dan cepat, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini membuat manusia bagaikan tak terpisah
oleh jarak ruang dan waktu. Dengan perkembangan teknologi yang kian maju,
manusia dapat membuat berbagai macam peralatan sebagai alat bantu dalam
menjalankan berbagai aktivitas untuk mendukung produktifitas.
Manusia senantiasa
hidup dalam perkembangan komunikasi. Perkembangan komunikasi menuntut manusia
untuk terus mengejarnya agar mampu bersaing dengan manusia lain. Maka
terciptalah teknologi yang merupakan buah dari perkembangan manusia yang
semakin maju tersebut. Dengan teknologi, kehidupan manusia menjadi lebih mudah
dan komunikasi semakin berkembang. Akibatnya manusia harus menciptakan
teknologi baru untuk mengejar kemajuan komunikasi yang semakin cepat tersebut.
Begitulah hubungan segitiga kemajuan jaman.
Teknologi untuk
menunjang kemajuan komunikasi itu sendiri terus menerus bermunculan,
diimplementasikan dalam bentuk alat-alat yang memudahkan kebutuhan manusia.
Mulai dari peralatan komunikasi paling sederhana, yaitu komunikasi dari mulut
ke mulut, sampai peralatan teknologi terbaru berupa serat optik. Selalu muncul
alat-alat baru yang menggantikan teknologi yang lama, atau muncul sebagai benda
yang benar-benar baru. Alat-alat tersebut digunakan manusia untuk saling
bertukar informasi, yang kemudian diistilahkan sebagai suatu sistem komunikasi.
Sistem tersebut meliputi segala aplikasi yang dimiliki oleh alat-alat tersebut,
akibat-akibat yang ditimbulkan, penggunaannya dalam kehidupan dan pertukaran
informasi itu sendiri.
Perkembangan
teknologi komunikasi ini tentunya memberikan pengaruh pada struktur masyarakat.
Semakin lama semakin terbangun suatu ketergantungan antara masyarakat,
teknologi, dan informasi. Salah satunya adalah dengan munculnya kelas-kelas
sosial. Jika pada zaman dulu kelas sosial lebih banyak dipengaruhi oleh faktor
ekonomi, pendidikan, dan politik, kini kelas sosial ikut dipengaruhi oleh
kemampuan seseorang menggunakan teknologi. Seseorang yang mampu menguasai
teknologi akan mengungguli orang lain yang tidak cukup memiliki kemampuan
tersebut.
Selain itu faktor
lainnya, yaitu :
1.
Dalam kehidupan kita
dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan
sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia
akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak berperan dalam
bidang-bidang antara lain :
Bidang
pendidikan(e-education).
Globalisasi telah memicu
kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang
konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995).
Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learnin”. Hal ini
mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “Pendidikan
tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi
diperlukan.
Bishop G. (1989)
meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible),
terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang
faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
2.
E-government mengacu pada
penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet
dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk,
bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis
antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet,
lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya e-government
adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara
pemerintah dan pihak-pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian
menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B
(Government to Business), dan G2G (Government to Government).
3.
Globalisasi juga membawa
damapak yang signifikan pada perkembangan teknologi komunikai dan informasi.
Hal ini membuat kesempatan untuk memperoleh iptek baru menjadi lebih besar.
Namun, untuk dapat meningkatkan kemampuan ini, perlu dibangun daya adaptasi,
asimilasi, dan kreativitas masyarakat yang kompatibel dengan
persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan untuk tumbuhnya dan berkembangnya iptek
dalam masyarakat dan bangsa indonesia. Oleh karena itu, persoalan yang
fundamental adalah meningkatkan kemampuan (capability) individu dan masyarakat
indonesia secara keseluruhan untuk beradaptasi, berasimilasi, dan berinovasi
dalam bidang iptek.
4.
kemajuan dalam iptek ini
akan sangat ditentukan oleh keberadaan kebudayaan yang menghidupkan dan
mendukung semangat untuk mengeksplorasi dunia yang belum diketahui itu. Dan
inilah yang dinamakan “melakukan penelitian atau meneliti” Hal ikhwal
penelitian ini biasanya disebut riset. Dipandang dari sudut budaya,
perkembangan iptek suatu masyarakat atau suatu bangsa dapat dijelaskan dalam
hubungannya dengan faktor-faktor berikut :
· Pertama,
konstelasi nilai-nilai dalam masyarakat atau bangsa dan komitmen masyarakat
secara keseluruhan yang menyalurkan motivasi untuk mendukung, menyakini, atau
menerapkan iptek dalam pelbagai derajat serta jenis penggunaannya.
· Kedua,
kemampuan sistem iptek nasional dalam menghasilkan dan memasarkan hasil-hasil
penelitiannya serta mendorong penerapannya secara efesien dan efektif dalam
seluruh bidang kehidupan.
· Ketiga,
struktur lembaga-lembaga yang bergerak di bidang iptek yang menjembatani proses
kreatif dan inovatif para penelitinya.
· Sampai
sejauh mana peneliti dan pekerjaan meneliti merupakan suatu profesi penting
adalah produk dari suatu kebudayaan. Meneliti itu sendiri memiliki tradisi
tersendiri sehingga tanpa adanya tradisi itu, peneliti dan kegiatan meneliti
dipandang sebagai profesi dan aktivitas yang sama dengan jenis pekerjaan lain.
Tradisi meneliti melembaga di negara-negara maju, salah satu ciri tradisi
tersebut adalah kehidupan dunia penelitian dan pemanfaatan hasil-hasil
penelitian untuk mencapai tingkat efesien dan efektivitas dalam memanfaatan
sumberdaya yang langka dalam segala bentuk kehidupan umat manusia. Tradisi yang
berkembang di kalangan mereka tiada henti-hentinya menuntut dihasilkannya
produk atau proses baru yang lebih baik dan lebih murah.
Dalam konteks budaya seperti itu, peran dan fungsi peneliti
serta profesi lainnya dalam bidang iptek telah secara riil mendapat tempat yang
terhormat dalam masyarakat dan negara. Sekali peran dan fungsi tersebut
melembaga, maka iptek memiliki potensi untuk berkembang, mengingat dengan
melembaganya tradisi tersebut akan terwujud sekelompok masyarakat yang secara
riil memiliki profesi di bidang iptek.
Persoalan mendasar dalam hal ini bukanlah ada atau tidak adanya
organisasi secara legal formal, tetapi apakah telah tumbuh dan berkembang
organisasi dengan semangat serta perilakunya yang sesuai dengan
persyaratan-persyaratan untuk tumbuh dan berkembangnya suatu kehidupan akdemis
sebagai landasan berkembangnya iptek. Oleh karena itu, perlu dilakukan
otokritik dan evaluasi secara jujur, objektif dan terbuka, tetapi tetap
berlapang dada terhadap apa-apa yang telah dilakukan dalam bidang organisasi organisasi
iptek ini. Sekarang adalah waktu yang sangat tepat untuk melakukannya, sebelum
kita terlambat, dalam rangka mengahadapi globalisasi dewasa ini.
4. kesan teknologi terhadap pendidikan
Kesan
positif penggunaan teknologi dalam bidang pendidikan
Pertama, penggunaan teknologi dalam pendidikan sememangnya boleh mendapat
perhatian daripada pelajar dan memudahkan mereka menyerap ilmu yang disampaikan
oleh seseorang pengajar. Pada masa kini, boleh dikatakan peralatan
teknologi seperti komputer telah menjadi sebahagian daripada kehidupan generasi
muda. Oleh itu, penggunaannya dalam bidang pendidikan dapat menjamin hasil yang
memuaskan. Hal ini kerana penyampaian dapat dipersembahkan dalam bentuk visual
yang menarik, animasi, 3D dengan suara yang dapat menarik perhatian pelajar
terutamanya pelajar sekolah rendah. Ia juga dapat meringankan beban pelajar
yang terpaksa mengalas beg yang penuh dengan buku ke sekolah sekiranya dapat
digantikan dengan hanya beberapa keping CD-ROM pada masa hadapan.
Dari segi penjimatan kos pula, kos untuk mencetak buku dapat dijimatkan.
Untuk memenuhi keperluan pelajar supaya setiap daripada mereka mendapat
pinjaman buku teks, kerajaan terpaksa mengeluarkan kos yang agak tinggi untuk
mencetak buku teks tersebut. Dengan adanya teknologi, kerajaan dapat
menjimatkan banyak kos sebab proses pembelajaran dapat dijalankan tanpa buku.
Hal ini juga dapat mengurangkan penebangan pokok-pokok untuk membuat kertas.
Dengan perlaksanaan pendidikan jarak jauh, ia dapat menjimatkan kos pembinaan
universiti dan infrastrukturnya. Program ini memanfaatkan infrastruktur sedia
ada di tempat yang lengkap dengan keperluan asas seperti kemudahan komputer dan
internet. Pelajar hanya perlu pergi ke pusat tersebut pada hujung minggu untuk
berbincang dengan pensyarah tentang khusus yang diikuti. Oleh itu, pelajar
tidak perlu mengeluarkan belanja yang banyak untuk kos pengangkutan dan tempat
kediaman kerana mereka tidak perlu menghadiri kuliah di universiti.
Penggunaan teknologi dalam pendidikan juga dapat menjimatkan masa pelajar
dan memupuk sikap suka membaca dalam kalangan pelajar. Dengan adanya
teknologi, apa-apa maklumat dapat diperoleh dengan mudah hanya dengan satu klik
pada tetikus. Berbanding dengan pelajar pada masa lalu yang terpaksa mencari
maklumat dengan cara manual dan bahan bercetak hanyalah satu-satunya harapan
untuk mereka memperoleh maklumat yang diingini, pelajar sekarang mempunyai
kelebihan dengan adanya kemudahan internet. Hal ini kerana selain daripada
bahan bercetak, pelajar juga dapat memperoleh maklumat yang diingini melalui
internet dengan cepat. Penggunaan media elektronik juga dapat meningkatkan
minat membaca dalam kalangan pelajar. Sebagai bukti, untuk membolehkan kita
mengikuti perkembangan semasa dan menimba ilmu pengetahuan melalui internet,
kita perlu membaca. Segala maklumat yang dipaparkan melalui laman web adalah
dalam bentuk tulisan dan untuk mengetahui maklumat tersebut, kita perlu mahir
membaca. Secara tidak langsung, ia dapat memupuk sikap membaca dalam kalangan
mereka.
Dengan adanya teknologi yang canggih, segala tugas dapat dilaksanakan dengan
cepat dan betul. Sebagai contoh, proses mencari maklumat, menyelesaikan
tugasan yang diberi oleh pengajar dan lain-lain lagi. Memang tidak dapat
dinafikan bahawa ini merupakan kebaikan daripada perkembangan teknologi. Adanya
teknologi multimedia menjadi semakin menarik kerana teknologi ini baru
diperkenalkan pada tahun 1990-an walaupun sebelumnya sistem CAL (Computer Aided
Learning) dan hiperteks masih terbatas dalam media yang terpisah-pisah belum
digabungkan seperti multimedia yang memiliki makna gabungan pelbagai media;
teks, suara imej, animasi dan video dalam satu perisian (Jacobs, 1992).
Menurut Evans dan Nation (2000), penggunaan inovasi teknologi baru termasuk
internet telah banyak memberi sumbangan dalam pendidikan dan diantaranya adalah
menyediakan peluang untuk penambahbaikan mutu pendidikan (Oliver and
Short, 1997), menyokong untuk memenuhi kehendak individu dalam program
pendidikan (Kennedy and McNaught,1997) dan menyediakan peluang untuk belajar
dengan lebih luas dalam konteks sumber asli (Laffley, Tupper, and Musser,
1998).
Menurut Lowe (2002) pula, pelajar mendapat pembelajaran secara talian
merupakan satu kaedah yang menyenangkan pembelajaran mereka. Melalui
pembelajaran ini, pelajar boleh belajar di mana sahaja dan pada masa yang
dipilih oleh pelajar itu sendiri. Hal ini membolehkan pelajar tersebut
dapat menguruskan masanya dengan lebih efektif dan pada masa yang sama ia
melibatkan penggunaan kos secara efektif. Pembelajaran secara interaktif
melalui talian membolehkan pelajar menerokai maklumat baru menerusi
perpustakaan digital ataupun di laman web. Apabila semakin banyak teknologi
diperkenalkan dalam bidang pendidikan, pendidikan jarak jauh menyediakan satu
cara untuk menyebarkan maklumat dan pengetahuan secara global. Kini, pelbagai
pengetahuan terkini dapat disalurkan melalui internet. Internet merupakan
khazanah ilmu yang membantu berjuta-juta pelajar untuk mendapatkan maklumat
dalam proses pembelajaran dan penyelidikan.
Kesan negatif penggunaan teknologi
dalam bidang pendidikan
Adalah tidak dapat dinafikan bahawa suatu perkara memang terdapat pro dan
kontra. Begitu juga hubungannya antara penggunaan teknologi komunikasi dalam
bidang pendidikan. perkembangan teknologi banyak membantu dalam dunia
pendidikan dewasa ini, namun perkembangan teknologi ini juga mendatangkan
beberapa keburukan. Terdapat pelbagai isu dan masalah yang timbul berhubung
dengan penggunaan teknologi komunikasi seperti internet dikalangan pelajar dan
guru untuk tujuan pengajaran dan pembelajaran. Maklumat yang banyak di internet
yang tidak ditapis akan mendatangkan bahaya dan kemudaratan khususnya kepada
pelajar, yang menjadi antara golongan pelayar internet teramai di Malaysia .
Terdapat banyak maklumat yang tidak sesuai seperti maklumat seks, hasutan,
khabar angin, diskriminasi, dadah, promosi keganasan dan penderaan, perjudian
dan sebagainya. Ini dapat dibuktikan melalui kajian yang telah dijalankan di
Amerika yang mendapati 48% guru sukar mencari laman web yang bersesuaian untuk
proses pengajaran dalam kelas.
Disamping itu, kebanyakan isi kandungan yang dipaparkan di internet tidak dapat
dipastikan kesahihannya. Ini adalah kerana, seperti yang kita tahu, medium
teknologi komunikasi seperti internet tidak dikawal oleh sesiapa dan semua
orang mempunyai hak untuk menulis dan menyiarkan sebarang maklumat di internet.
Maklumat ini boleh mendatangkan bahaya sekiranya pelajar tidak dapat membezakan
antara maklumat yang betul dan yang salah. Ini akan menjejaskan matlamat
pengajaran dan pembelajaran melalui internet. Oleh sebab itu, guru perlu
berupaya menilai maklumat yang diperolehi daripada pelbagai media dan sumber
serta berupaya membezakan ketepatannya supaya dapat membimbing pelajar
mendapatkan maklumat yang tepat dan betul. Kemudahan yang disajikan oleh
teknologi komunikasi dalam dunia pendidikan memberi keburukan kepada pelajar.
Dewasa ini, para pelajar tidak lagi kreatif dalam memberikan idea-idea sendiri
dalam menyelesaikan sesuatu tugasan. Sebagai contoh, teknologi komputer telah
menjadikan kerja-kerja penyalinan maklumat dengan begitu senang dengan hanya
menggunakan arahan file dan hanya dengan menekan “copy” and “paste”, semua
kerja sudah siap tanpa perlu bersusah payah memerah otak. Walaupun teknologi
membawa kemudahan dalam sistem pendidikan hari ini, namun ada juga keburukannya
dimana pelajar yang selalu mengakses internet, sebagai contoh lebih tertarik
untuk duduk di hadapan komputer tanpa memikirkan kehidupan sosial samada dalam
keluarga atau masyarakat. Senario ini akan menyebabkan pelajar menjadi pasif
dan kurang berkomunikasi antara satu sama lain sedangkan untuk menjadi seorang
yang berdaya saing mereka pelu berupaya untuk memberikan idea-idea yang bernas
dan berkualiti bagi memantapan dan pembangunan kejayaan mereka.
Masalah plagiarisme juga boleh berlaku tanpa disedari oleh seseorang pelajar.
Pelajar sekarang suka ’copy-paste’ maklumat yang dicari dari internet tanpa
menyedari sama ada ia telah melanggari hak-hak pengeluar maklumat tersebut.
Masalah ini diburukkan dengan wujudnya maklumat yang berlambak dalam internet
yang senang diperoleh oleh seseorang pelajar hanya dengan satu klik tanpa
diketahui oleh pengeluar maklumat tersebut
Selain itu teknologi yang digunakan untuk tujuan pendidikan ini juga memupuk
sikap malas dalam kalangan pelajar. Dengan adanya teknologi yang canggih,
kebanyakan tugas yang memerlukan kemahiran seperti melukis, mengira, menulis
telah diselesaikan oleh komputer. Pelajar sekarang akan menjadi lebih malas dan
kehilangan kemahiran-kemahiran tertentu dengan meningkatnya kebergantungan
kepada komputer. Sebagai contoh, menaip dan mengira dengan menggunakan komputer
dan mesin kira akan menyebabkan kemahiran menulis dan mengira pelajar merosot.
Masalah komunikasi dan plagiarisme juga boleh berlaku dengan penggunaan
teknologi dalam pendidikan. Dari segi komunikasi, terutamanya mereka yang
mengikuti program pendidikan jarak jauh, masalah komunikasi antara pelajar dan
pensyarah mungkin wujud kerana mereka dijarakkan dengan sebuah komputer. Ia
boleh menggalakkan komunikasi yang pasif antara pelajar dan pensyarah mereka.
Fikirkan seorang pensyarah yang terpaksa berhadapan dengan banyak pelajar dalam
satu masa melalui komputer,tidak mungkin dia boleh memberi perhatian yang
sepenuhnya kepada seseorang pelajar dan menjawab persoalan yang dikemukakan
dalam masa yang sama.
Daripada pandangan pesimis,isu kos yang dibincangkan oleh golongan optimis
memberi penjimatan terhadap pengguna. Menurut pandangan golongan pesimis penjimatan
kos juga tidak akan berlaku sekiranya pelajar menggunakan kemudahan komputer,
internet secara berleluasa. Contohnya penggunaan komputer dan internet
digunakan terlalu lama sehingga menaikkan bil elektrik selain harus membayar
kemudahan internet yang digunakan.
5. pndpt teknologi tkini & saranan utk tingktkn
teknologi hingga tahun 2020.
yANG NI TERPULANG NAK BERI PENDAPAT APA PUN. Kalau rajin godek2 pada sumber2 di bawah pun ada :)
SUMBER
^___^ ^___^ ^___^ ^___^ ^___^ ^___^ ^___^ ^___^ ^___^
Bloggers dan rakan-rakan semua, doakan agar saya mudah menjawab soalan jam 9 pagi nanti ya. Terima kasih
Entri ni komen²nya masuk ke dalam g+ komen. Harap maklum
ReplyDelete